Miris, Warga Miskin Ini Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni di Tamanroya Jeneponto, Anaknya Putus Sekolah

    Miris, Warga Miskin Ini Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni di Tamanroya Jeneponto, Anaknya Putus Sekolah
    Sepasang suami istri yang dikarunai dua orang anak ini tinggal di sebuah rumah yang sangat tidak layak huni di Kampung Beru, Kelurahan Tamaroya, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan/Syamsir.

    JENEPONTO - Sepasang suami istri yang dikaruniai dua orang anak ini cukup memprihatinkan. Anak pertamanya bernama Atipatul Nur Hasana usia kurang lebih 6 tahun dan Risky Ilahi yang baru lahir 3 hari lalu.

    Karena kehidupannya yang jauh dari kelayakan, keluarga ini sempat mendapat pelayanan gratis biaya persalianan di Bidan Pustu Tamanroya.

    Warga miskin itu diketahui, Ibu Nur Hasana dan suaminya bernama Marido, tinggal di sebuah rumah tidak layak huni yang tidak jauh dari rumah Kepala Lingkungan Tamanroya di Kampung Beru, Kelurahan Tamaroya, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. 

    Rumah yang ditempatinya tinggal mereka sebagai tempat berteduh sangat jauh dari kelayakan. Pasalnya, rumah yang berukuran 3X5 ini tidak hanya sempit. Namun, bangunannya juga dapat membayakan dirinya dikala diterpa angin kencang.

    Tidak seperti dengan rumah panggung biasanya. Rumah milik Ibu Nur Hasana ini tiangnya terbuat dari dahan pohon kayu api api sebagai penyangga, atapnya yang belum tertupi secara keseluruhan terbuat dari plastik dan semua dindingnya terbuat dari anyaman bambu (gamacca). Begitupun, papan lantai rumahnya semua terbuat dari bahan bambu.

    Di dalam rumahnya itu, terlihat sebuah ranjang kayu yang diatasnya tertumpuk pakaian kotor, ada juga kasur, karpet dan tiga buah bantal yang sudah kusam dan beberapa peralatan dapur lainnya tidak terpakai.

    "Ya begini mi kasihan keadaan rumah kami, saya berharap sekali semoga pemerintah memperhatikan kami supaya dapatka juga bantuan beda rumah, " harap Marido saat ditemui wartawan, Jumat (23/9/2022).

    Marido mengaku pekerjaan hari-harinya hanya berprofesi sebagai buruh nelayan yang pendapatannya tidak menentu, sedangkan istrinya Nur Hasana hanya Ibu Rumah Tangga (IRT).

    Kata dia untuk belanja hari-hari saja baginya sangat sulit kadang mengutang ditetangga untuk membeli kebutuhan pokok. Ditambah dua orang anak yang masih bocah dan satu bayi.

    "Saya juga kasihan sama istriku kalau ini anakku yang masih bayi butuh popok dan lain-lain, " kata Marido sedikit terpukul dengan keadaan ekonominya. 

    Dia juga sangat berharap anak pertamanya itu di sekolahkan namun karena serba keterbatasan sehingga ia tidak mampu membelikannya seragam. 

    "Saya juga mau kasih sekolah anaku tapi tidak ada seragamnya kasihan. Saya kasihan ini anakku, " katanya.

    Untungnya, keluarga miskin ini mendapat program bansos PKH sebagai harapan penyambug hidup.

    Namun meski demikian, keluarga yang terbilang serba kekurangan itu berharap kepada pemerintah agar keluh kesahnya terjabah, ucapnya diamini. 

    Penulis: Syamsir.

    jeneponto sulsel
    Syamsir, HR

    Syamsir, HR

    Artikel Sebelumnya

    Puskesmas Embo Sasar 5 Desa di Tamalatea...

    Artikel Berikutnya

    Disdukcapil Jeneponto Lakukan Perekaman...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVny Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Panglima TNI Dorong Swasembada Pangan Nasional Melalui Bibit Padi Unggul Sinar Mentari
    Mabes TNI Gelar Upacara Peringatan Hari Bela Negara Ke-76 Tahun 2024
    Ketua Bawaslu Jeneponto Enggan Dikonfirmasi, Diduga Tak Libatkan Anggota dalam Mengambil Keputusan PSU
    Terkait SKBS Bagi Calon Petugas KPPS pada Pilkada Serentak, Pj. Bupati Jeneponto Tegaskan Ikuti Instruksi Edaran Gubernur
    Gelar Audit Kasus Stunting, Wabup Jeneponto Lakukan Upaya Ini
    KPU Jeneponto Sasar SMA Sederajat Ajak Siswa Siswi Jadi Pemilih Cerdas, Rasional dan Mandiri
    Diikuti 40 Club, Sekda Jeneponto Resmi Buka Turnamen Sepak Bola Mini SAPMA PP CUP 1
    Ketua Bawaslu Jeneponto Enggan Dikonfirmasi, Diduga Tak Libatkan Anggota dalam Mengambil Keputusan PSU
    Terkait SKBS Bagi Calon Petugas KPPS pada Pilkada Serentak, Pj. Bupati Jeneponto Tegaskan Ikuti Instruksi Edaran Gubernur
    Hadiri Paripurna di DPRD Jeneponto, Pj. Bupati Junaedi Bakri Serahkan LKPJ Tahun Anggaran 2023
    Tekan Angka Penurunan Stunting dan Gizi Buruk di Jeneponto, Puskesmas Embo Gelar Payuluhan Bagi Ibu Hamil
    Wujudkan Visi Misi Pemerintah yang SMART, Dinas PUPR Jeneponto Buka Forum Gabungan OPD Bidang Infrastruktur
    Tak Menunggu Lama, Resmob Polres Jeneponto Ringkus 3 Pelaku Pencurian Kuda di Barangdasi
    Perkuat Kolaborasi Aksi Antar Pemkab dan PP, Pj Bupati Jeneponto Temui Kemenparekraf RI, Ini yang Dibahas
    Ketua Umum KKT Jeneponto H. Alimuddin Silaturahmi Politik di Sekertariat KarDam Community, Dihadiri 21 Kordes Dapil Batara
    KPU Jeneponto Bekali Pengetahuan Seluruh PPK dan PPS Bimtek TOT untuk KPPS pada Pilkada Serentak Tahun 2024
    Selain Ditunjuk Jadi Ketua Tim Hukum, Eks Ketua Bawaslu Jeneponto Siap Memenangkan Paris Yasir di Pilkada

    Ikuti Kami